Untuk petugas ukur pemetaan tanah, keahlian baru yang diperlukan seiring dengan perkembangan teknologi otomatisasi dan digitalisasi mencakup pemahaman terhadap perangkat baru, perangkat lunak khusus, serta teknik pengolahan data yang lebih canggih. Berikut adalah beberapa keahlian baru yang relevan:
1. Pengoperasian Drone dan UAV
- Pemahaman Teknologi Drone: Pengetahuan tentang jenis-jenis drone, komponen, dan aplikasi dalam pemetaan.
- Pengoperasian Drone: Kemampuan menerbangkan drone, termasuk pengetahuan tentang regulasi penerbangan dan keselamatan.
- Fotogrametri Udara: Menggunakan kamera drone untuk mengambil gambar dan membuat peta fotogrametri.
2. Pemanfaatan Sistem GNSS dengan RTK (Real-Time Kinematic)
- Teknologi GNSS: Memahami cara kerja GNSS, termasuk GPS, GLONASS, dan sistem satelit lainnya.
- RTK GNSS: Menggunakan RTK untuk mendapatkan data posisi dengan akurasi tinggi.
- Pengolahan Data GNSS: Mengolah dan menganalisis data GNSS untuk aplikasi pemetaan.
3. Penggunaan Total Station Robotik
- Operasi Total Station: Menggunakan total station robotik untuk mengukur sudut dan jarak dengan presisi.
- Pemrograman Total Station: Mengatur dan mengkalibrasi total station untuk pengukuran otomatis.
- Integrasi Data Total Station: Mengintegrasikan data total station dengan perangkat lunak pemetaan.
4. Penguasaan Perangkat Lunak GIS dan CAD
- Perangkat Lunak GIS: Penggunaan perangkat lunak GIS (Geographic Information System) seperti ArcGIS atau QGIS untuk analisis spasial dan pembuatan peta.
- Perangkat Lunak CAD: Penggunaan perangkat lunak CAD (Computer-Aided Design) seperti AutoCAD untuk pembuatan dan pengeditan diagram dan peta tanah.
- Pengolahan Data LiDAR: Memproses dan menganalisis data LiDAR untuk membuat model digital elevasi dan peta topografi.
5. Analisis Data dan Pengolahan Citra
- Analisis Data Spasial: Kemampuan untuk menganalisis data spasial dan membuat interpretasi yang akurat.
- Pengolahan Citra: Penggunaan perangkat lunak untuk mengolah citra udara atau satelit dan mengintegrasikannya dengan data pemetaan.
- Model 3D dan Visualisasi: Membuat model 3D dari data pemetaan untuk visualisasi yang lebih baik.
6. Pemahaman Regulasi dan Standar
- Regulasi Pemetaan: Pengetahuan tentang regulasi lokal dan internasional yang mengatur pemetaan tanah.
- Standar Pengukuran: Memahami dan menerapkan standar pengukuran yang berlaku untuk sertifikasi tanah.
7. Keahlian Teknis Tambahan
- Pemrograman Dasar: Kemampuan pemrograman dasar untuk mengotomatisasi proses pengolahan data.
- Manajemen Proyek: Kemampuan untuk mengelola proyek pemetaan dari awal hingga akhir, termasuk perencanaan, eksekusi, dan pelaporan.
- Pemeliharaan Peralatan: Pengetahuan tentang perawatan dan pemeliharaan peralatan pemetaan untuk memastikan keandalannya.
Pelatihan dan Sertifikasi
Untuk menguasai keahlian-keahlian ini, petugas ukur pemetaan tanah dapat mengikuti pelatihan dan sertifikasi dari lembaga-lembaga terkemuka. Beberapa kursus dan sertifikasi yang relevan meliputi:
- Pelatihan Drone dan UAV: Kursus yang ditawarkan oleh DJI, senseFly, atau lembaga pelatihan drone lainnya.
- Sertifikasi GNSS: Sertifikasi dari Trimble atau Leica Geosystems.
- Kursus GIS dan CAD: Kursus yang ditawarkan oleh Esri (ArcGIS), Autodesk (AutoCAD), atau QGIS.
- Sertifikasi Profesional Pemetaan: Sertifikasi dari badan profesional seperti ASPRS (American Society for Photogrammetry and Remote Sensing) atau ISPRS (International Society for Photogrammetry and Remote Sensing).
Dengan mengembangkan keahlian baru ini, petugas ukur pemetaan tanah dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pekerjaannya, serta memanfaatkan teknologi terbaru untuk memberikan layanan yang lebih baik.